Monday 4 April 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

A.    Pengertian Perdagangan luar negeri
Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Di banyak negara, perdagangan luar negeri menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan luar negeri telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan luar negeri pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

B.     Kegiatan perdagangan luar negeri
a.       Ekspor
Suatu kegiatan dimana pemerintah dalam negeri melakukan penjualan komoditi terhadap luar negeri dengan tujuan memperoleh keuntungan berupa devisa Negara.
b.      Impor
Kegiatan dimana pihak pemerintah dalam negeri melakukan pembelian terhadap komoditi yang ditawarkan pihak luar negeri. Kegiatan impor ini memiliki dampak positif dan negative terhadap perekonomian masyarakat.

C.    Manfaat perdagangan luar negeri
  • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
  • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
  • Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan luar negeri, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
  • Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
D.    Faktor pendorong perdangan luar negeri
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan luar negeri, di antaranya sebagai berikut :
·         Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
E.     Sumber-sumber Perdangan luar negeri
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan luar negeri :
·         Keragaman/diversitas sumber daya alam. Ini berhubungan erat dengan factor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara. Negara-negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas, dikelilingi oleh laut, dls. Ini merupakan contoh factor endowment yang dimiliki negara-negara. Negara kemudian memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada factor endowment yang dimilikinya. Misalnya, negara yang kaya minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian di ekspor dan ditukar (mengimpor) dengan apa yang tidak diproduksinya, negara yang dikelilingi lautan dapat menjadikannya sebagai pusat pelabuhan dan transit bagi kapal-kapal perdagangan dunia, dls.
·         Perbedaan selera (preferensi). Misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun penduduk negara A lebih senang mengkonsumsi ikan dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi. Ini mendorong terjadinya perdagangan internasional antar kedua negara.
·         Perbedaan biaya. Ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah. Produksi barang/jasa tertentu cenderung difokuskan pada negara tertentu, yang memiliki spesialisasi untuk barang/jasa tersebut. Misalnya saja, produksi software cenderung dilakukan di Amerika, produksi fashion kelas dunia di Perancis (kalau yang ini mungkin bukan karena biaya produksi, tapi keunggulan lokasi yang memberi “brand dan kualitas’ tertentu bagi hasil produksi), produksi sparepart mobil banyak dilakukan di Brazil, dan masih banyak contoh lainnya. Selain itu, perbedaan biaya tentunya juga ditentukan oleh harga bahan baku, tenaga kerja, biaya transportasi, dan lainnya.


F.     Faktor penghambat
·         Tidak amannya suatu Negara
·         Kebijakan ekonomi internasional yang dilakukan oleh pemerintah
·         Tidak stabilnya kurs mata uang
·         Peraturan yang berlaku
·         Tingkat persaingan
·         Satuan ukuran dalam berat, panjang dan sisi
·         Biaya angkutan
·         Tatap muka langsung penjual dan pembeli

G.    Perbedaan Perdagangan luar negeri dan Perdagangan Domestik
Ada tiga perbedaan utama antara perdagangan luar negeri dengan perdagangan domestik :
·         Peluang/horizon perdagangan yang lebih luas. Negara-negara bisa menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Bayangkan jika tidak ada perdagangan, orang Indonesia tidak akan memiliki mobil, orang Amerika tidak dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film hollywood, dls.
·         Adanya kedaulatan bangsa. Pada perdagangan luar negeri, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya disini. Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara.
·         Penggunaan kurs tukar. Dalam melakukan perdagangan luar negeri, negara-negara menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda. Pengekspor software dari Amerika ingin dibayar dalam USD, sedangkan pengekspor beras dari Thailand ingin dibayar dengan Bath Thailand. Pengimpor (pembeli) biasanya harus membayar barang impor dengan mata uang negara pengekspor (penjual). Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan luar negeri juga membutuhkan sistem keuangan internasional yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang ini.

H.    Kebijakan perdagangan luar negeri
Kebijakan yang di berlakukan pada perdagangan luar negeri bertuan untuk melindungi industri dalam negeri. Kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang import disebut proteksi. Proteksi dalam perdagangan luar negeri terdiri atas kebijakan tarif,kuota,larangan import,subsidi dan dumping.
·         Tarif : hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tariff, maka harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak di nikmati oleh masyarakat.
·         Kuota : hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat di impor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tariff, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karna adanya pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-masing barang meningkat. Dengan demikian, di berlakukannya kuota dapat melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri.
·         Larangan import : kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang terentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor di lakukan untuk menghindari barng-barang yang dapat merugikan masyarakat.
·         Subsidi : kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang import.
·         Dumping : kebijakan yang dilakukan oleh suatu Negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada di dalam negeri


No comments:

Post a Comment