Monday 4 April 2016

Manajemen Likuiditas Bank

Manajemen Likuiditas Bank
Likuiditas merupakan kemampuan suatu bank untuk menghimpun sejumlah dana tertentu dengan biaya tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan dan semua kewajiban bank umum. Likuiditas diperlukan antara untuk keperluan :
  • Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum yang ditentukan bank sentral.
  • Penarikan dana oleh deposan
  • Penarikan dana oleh debitur
  • Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo
Konsep likuiditas, suatu bank dianggap likuid apabila :
  • Memiliki sejumlah likuiditas/ memegang sejumlah alat-alat likuid, cash assets (uang kas, rekening pada bank sentral atau bank lainnyasama dengan jumlah likuiditas yang diperkirakan.
  • Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan, tetapi bank memiliki surat-surat berharga yang segera dapat dialihkan menjadi kas tanpa mengalami kerugian baik sebelum maupun sesudah jatuh tempo.
  • Mempunyai kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan uang, misalnya penggunaan fasilitas diskonto, call money, penjualan surat berharga dengan repurchase agreement (repo)
Pengelolaan likuiditas bank umum merupakan masalah yang kompleks dalam kegiatan operasi bank. Hal ini karena menyangkut dana pihak ketiga (DPK) yang sebagian besar sifatny jangka pendek. Pengelola bank harus memperhatikan seakurat mungkin kebutuhan likuiditas untuk jangka waktu tertentu.
Management likuiditas bank merupakan keterlibatan perkiraan permintaan dana oleh masyarakat dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semua kebutuhan. Sumber kebutuhan likuiditas bank berasal dari adanya kebutuhan antara lain untuk memenuhi : ketentuan likuiditas wajib (cash ratio), saldo rekening minimum pada bank koresponden.penarikan simpanan dalam operasional bank sehari-hari, permintaan kredit dari masyarakat.
Tujuan management likuiditas :
  • Menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada pada posisi yang ditentukan bank sentral.
  • Mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat memenuhi semua kebutuhan cash flow.
  • Sedapat mungkin memperkecil adanya idle funds.
Bank umum selalu menghadapi dilema antara likuiditas maupun keamanan di satu pihak dan pendapatan maupun keuntungan di lain pihak. Dalam hal ini terdapat dua pendekatan untuk menanganinya yakni :
  1. Pengelolaan kekayaan (assets management) dilakukan dengan menggunakan anggapan bahwa sumber dana bank itu ditentukan oleh faktor-faktor diluar kekuasaan bank. Tujuan pengelolaan kekayaan adalah untuk memelihara suatu tingkat likuiditas tertentu sesuai dengan deposito yang diterimanya. Ada tiga pendekatan dalam pengelolaan kekayaan ini yakni :
  • Commercial loan theory : teori menitikberatkan bahwa bank sebaiknya hanya memberikan pinjaman atau kredit jangka pendek saja yang sifatnya produktif dan dapat mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pinjamannya (self liquidating)
  • Shiftability theory :teori ini didasarkan pada kemampuan bank untuk menukarkan sesuatu bentuk kekayaan dengan bentuk lain untuk memenuhi likuiditasnya.
  • The doctrine of anticipated income. Menurut teori ini yang penting bahwa pinjaman itu akan dapat dibayar kembali atau tidak akan ditentukan oleh pendapatan yang diharapkan akan diperoleh dari kegiatan baik yang langsung dibiayai dengan pinjaman tersebut maupun yang tidak langsung.
b.  Pengelolaan hutang (liability management), menurut teori ini atas dasar target pertumbuhan kekayaan tertentu diusahakan sumber dana yang sesuai dengan target terseebut. Jadi sumber dana mudah untuk diperoleh. Teori ini muncul sekitar tahun 1960-an di Amerika Serikat, yakni dengan timbulnya sertifikat deposito yang dikeluarkan oleh bank-bank umum untuk memperoleh sumber dananya.
Untuk menjaga posisi likuiditas dan proyeksi : cashflow agar selalu berada dalam posisi aman, terutama dalam kondisi tingkat bunga berfluktualisasi, beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh bank, antara lain :
  • Memperpanjang jatuh tempo semua kewajiban bank, kecuali bila tingkat bunga cenderung mengalami penurunan.
  • Melakukan diversifikasi sumber dana bank
  • Menjaga keseimbangan jangka waktu asset dan kewajiban

Memperbaiki posisi likuiditas antara lain mengalihkan aset yang kurang marketable menjadi lebih marketable.

No comments:

Post a Comment