Monday 4 April 2016

Manajemen Aktiva Islami


Penggunaan Dana
1.      Non Earning Assets (Un loanable Fund = Aktiva Produktif = Aktiva yang Tidak Menghasilkan) Non Earning Assets atau disebut juga unloanable funds (aktiva tidak produktif) di sini adalah alokasi dana yang tidak menghasilkan pendapatan bagi bank yaitu:
a.       Primary Reserve
Primary reserve atau alat likuid atau cash asset adalah cadangan utama yang harus dipelihara, untuk memenuhi kebutuhan operasional segera serta untuk memenuhi kebutuhan likuiditas minimum. Aktiva ini merupakan aktiva yang paling likuid dari keseluruhan aktiva bank. Secara teoritis komponen alat likuid ini terdiri atas: kas, giro pada bank sentral, giro pada bank-bank lain, cek dalam proses penagihan.
b.      Aktiva tetap dan inventaris yang ditujukan untuk:
1)      Pengadaan/ pembelian aktiva tetap, seperti:
-        Aktiva tidak bergerak, seperti: tanah, gedung kantor dan rumah dinas.
-        Aktiva bergerak, seperti: kendaraan, komputer dan inventaris kantor.
2)      Persediaan barang habis sekali pakai, seperti: barang cetakan, kertas foto copy, paper clips, dan lain-lain.
2.      Earning Assets
Earning assets atau disebut juga loanable funds (aktiva produktif) yang dimaksudkan di sini adalah semua penggunaan dana dalam rupiah dan valuta asing untuk tujuan komersil menghasilkan pendapatan bagi bank sesuai dengan fungsi alokasinya, dengan rincian sebagai berikut:
a.       Secondary reserve
Secondary reserve sebagai cadangan yang berfungsi sebagai cadangan penyangga posisi primary reserve. Artinya, jika saldo kas berkurang, demikian pula saldo giro pada BI sebagai akibat dari besarnya penarikan nasabah, maka secondary reserve akan berfungsi mem-back-up. Sehingga bantuan secondary reserve ini dapat menyelamatkan dan memperbaiki posisi likuiditas.  Oleh karena itu secondary reserve berfungsi ganda, selain menjaga likuiditas juga berorientasi pada profit, sehingga terkadang pada kondisi tertentu secondary reserve tidak dapat menghasilkan secara maksimal.
Penanaman dana secondary reserve ini lazimnya dilakukan di pasar keuangan, dengan instrument antara lain: sertifikat deposito, sertifikat bank Indonesia, surat berharga, pasar uang dan interbank call money.
Merupakan alternatif alokasi pada aktiva produktif terbesar kedua setelah alokasi pada kredit, yang dapat dirinci sebagai berikut:
1)      Penempatan pada Bank Indonesia
2)      Giro pada bank lain
3)      Penempatan pada bank lain
4)      Surat berharga yang dimiliki
5)      Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
6)      Tagihan derivatif
b.      Pembiayaan yang diberikan
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
c.       Pendapatan yang masih akan diterima
Pendapatan yang masih akan diterima adalah tagihan atau penanaman aktiva produktif pada pihak ketiga bukan bank yang tergolong lancar dan dalam perhatian khusus, menurut kriteria Kualitas Aktiva Produktif (KAP) sesuai ketentuan Bank Indonesia namun hingga saat pelaporan belum diterima pembayarannya.
d.      Biaya yang dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka adalah biaya-biaya yang telah dibayarkan, tetapi belum menjadi beban periode yang bersangkutan, misalnya premi asuransi dan sewa dibayar dimuka.
e.       Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi disini adalah dalam rangka kegiatan ekspor dan impor.
f.       Investasi
Investasi merupakan prioritas terakhi dalam penempatan dana setelahprimary reservesecondary reserve dan kredit, artinya investasi ini merupakan pemanfaatkan “excess funds”.

Prioritas Penggunaan Dana Bank
1.      Penggunaan dana untuk primary reserve
Primary reserve ini digunakan untuk memenuhi kewajiban pemeliharaan/penyediaan liquiditas wajib minimum untuk keperluan operasi bank sehari-hari termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit oleh nasabah. Disamping itu primary reserve ini digunakan untuk penyelesaian kliring antarbank dan kewajiban lainnya yang harus segera dibayar. Primary reserve ini terdiri dari: uang kas yan gada dalam bank, saldo rekening pada bank sentral, dan bank-bank lainnya, warkat-warkat yang ada dalam proses penagiahan.
Kegunaan primary reserve adalah:
a.       Memenuhi likuiditas minimum atau reserve requirement atau cash ratioyang telah ditentukan oleh bank sentral.
b.      Menyediakan dana untuk biaya operasional sehari-hari berdasarkan pengalaman praktis bank bersangkutan.
c.       Kesiapan bank untuk membayar penarikan uang yang dilakukan oleh nasabah dana.
d.      Tersedianya saldo untuk memenuhi kewajiban kliring.
e.       Untuk memenuhi penarikan kredit yang telah disetujui.
f.       Membayar bank koresponden atas jasa-jasa yang telah mereka berikan.
2.      Penggunaan dana untuk secondary reserve
Secondary reserve merupakan dana bank yang dialokasikan ke dalam bentuk surat berharga jangka pendek yang sangat likuid, artinya bila bank mengalami kesulitan likuiditas maka dengan mudah dapat mengatasinya dengan cara menjual surat berharga jangka pendek tersebut tanpa menimbulkan kerugian. Tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan likuiditas, setelah itu faktor rentabilitas/profit pada:
a.       Penempatan pada Bank Indonesia
b.      Penempatan bank lain
c.       Surat berharga yang dimiliki
d.      Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reserve Repo)
e.       Tagihan derivatif
Fungsi secondary reserve adalah:
a.       Sebagai supplement (pelengkap) atau cadangan pengganti bagi primary reserve.
b.      Sebagai tambahan, apabila primary reserve tidak mencukupi.
c.       Kebutuhan likuiditas jangka pendek yang semula tidak diperkirakan karena adanya penarikan oleh deposan dan nasabah debitur (kredit) dalam jumlah besar.
d.      Kebutuhan kas yang bersifat jangka pendek dan musiman dari penarikan simpanan dan pencairan kredit dalam jumlah besar.
e.       Kebutuhan likuiditas harus segera dipenuhi dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan.
f.       Profit oriented, karena sifatnya yang menghasilkan pendapat terbesar kedua bagi bank (setelah kredit).
Karakteristik secondary reserve:
a.       Near money, artinya dekat dengan uang.
b.      Liquid, artinya mudah dicairkan.
c.       Marketable, artinya mudah diperdagangkan/ dipasarkan.
d.      Securable, artinya warkat, surat berharga yang keamanannya terjamin.
e.       Short term, artinya jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun.
Instrument yang biasanya dipakai atau biasa dipergunakan di Indonesia antara lain:
a.       SIMA,
b.      Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),
c.       Sertifikat Deposito,
d.      Surat Berharga BUMN jangka pendek,
e.       Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN),
f.       Jual beli bank note,
g.      Perdagangan valuta asing,
h.      Call Money,
i.        Wesel, cek, dan tagihan lainnya.
3.      Penggunaan dana untuk pembiayaan
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi pinjamannya setelah jangka waktu tertentu denganjumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Fungsi pemberian kredit adalah semata-mata untuk mencari keuntungan atau unsure rentabilitas. Oleh karena itu, pemberian kredit harus diarahkan ke sektor yang paling menguntungkan dan aman. Kredit yang diberikan merupakan earning assets bagi bank karena memberikan hasil bagi bank, berupa:
a.       Provisi, yang diterima pada saat penandatanganan akad kredit atau pada saat perpanjangan kredit, bila yang telah jatuh tempo diperpanjang lagi.
b.      Bagi hasil/margin, yang diterima setelah kredit berjalan satu bulan dan pada bulan-bulan berikutnya sampai selesai pinjaman.   
4.      Penggunaan dana untuk investment
Pengalokasian dana dalam bentuk surat berharga jangka panjang untuk memperoleh pendapatan. Investment merupakan prioritas terakhir penggunaan dana bank dengan tujuan semata-mata untuk memperoleh penghasilan. Secara umum pengertian investment adalah suatu proses penggunaan dana yang ada ke sektor-sektor yang produktif atau yang menghasilkan.
Tujuan utama melakukan/ pengalokasian dana dalam investasi, adalah:
a.       Untuk memperoleh tambahan pendapatan (supplementary income).
b.      Dengan membeli surat berharga jangka panjang bank dapat menambah likuiditasnya (supplementary liquidity).
Instrument yang digunakan dalam investasi, adalah:
a.       Penyertaan (investasi jangka panjang)
1)      Penyertaan murni
Investasi pada penyertaan ini dengan tujuan:
-        Memperoleh keuntungan dari penanaman dana dalam surat berharga, obligasi, saham, sertifikat dana reksa, treasury note dan lain sebagainya.
-        Perluasan usaha
-        Bank mendirikan usaha baru atau joint financing dengan perusahaan lain, dimana bank menyertakan sahamnya pada perusahaan yang didirikan tersebut.
-        Memanfaatkan excess fund
2)      Penyertaan kredit
Penyertaan disini dengan tujuan untuk menyelamatkan kredit dari usaha nasabah yang bermasalah (pengambil alihan usaha nasabah oleh bank dan sebagainya).
b.      Aktiva tetap dan inventaris
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan investasi jangka panjang adalah:
1)      Imbalan hasil/ bagi hasil/ margin atau deviden
2)      Savety quality
3)      Capital gain yang mungkin dapat diraih
4)      Marketability
5)      Jangka waktu penempatan
6)      Pajak
7)      Diversivikasi
8)      Ekspektasi
9)      Kebijakan pemerintah

Sumber: Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Ir. H. Arviyan Arifin, “Islamic Banking” (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)

No comments:

Post a Comment