Monday 4 April 2016

BANK DEVISA

A.    Pengertian Bank Devisa
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Menurut transaksinya bank dapat dibedakan menjadi Bank Devisa dan Bank Non Devisa.
Bank Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut seperti transfer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi eksport import, dan jasa-jasa valuta asing lainnya.
Devisa adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.
B.     Syarat-syarat Untuk Menjadi Bank Devisa
Jika bank non-devisa akan berubah menjadi bank devisa maka harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum suatu bank non devisa untuk dapat diberikan izin untuk menjadi bank devisa, antara lain:
·         CAR minimum dalam bulan terakhir 8%.
·         Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir berturut-turut tergolong sehat.
·         Modal disetor minimal Rp.150 miliar.
·         Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan sebagai Bank Umum Devisa meliputi: organisasi, sumber daya manusia, pedoman operasional kegiatan devisa.

C.    Kegiatan Bank Devisa

·         Jul beli Banknotes, valas/devisa(eks transfera, hasil ekspor/inkaso, giro, tabungan, deposito, TC, kredit/pembiayaan, dll).
·         Ekspor impor.
D.   Sumber Bank Devisa
·         Pinjaman / hutang luar negeri.
·         Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negri.
·         Penerimaan deviden serta bunga dari luar negeri.
·         Hasil ekspor barang dan jasa.
·         Kiriman valuta asing dari luar negri.
·         Wisatawan yang belanja di dalam negeri. dll
E.     Kegunaan / Manfaat Devisa
·         Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
·         Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri.
·         Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri.
·         Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll).
·         Membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat Negara.
·         Dll.
F.     Jenis-Jenis / Macam-Macam Devisa
·         Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga modal.
·         Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.

G.    Fungsi Devisa
·         Alat pembayaran hutang luar negeri.
·         Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri.
·         Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dll.
·         Sebagai sumber pendapatan Negara.
H.    Lalu Lintas Devisa
1.      Lalu-lintas Devisa oleh Bank :
·         Peraturan Kegiatan Lalu Lintas Devisa oleh Bank.
·         Buku Panduan dan Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank.
2. Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank

3. Lalu Lintas Devisa Oleh Perusahaan
I.       Standar penilaian Bank Devisa
Untuk mengukur kualitas perkembangan Bank Devisa dapat diukur melalui kinerja keuangan bank. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada
suatu periode waktu tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas dan profitabilitas bank
Dalam penelitian ini menggunakan analisis EAGLES karena analisis ini dapat mengukur dan membandingkan kinerja bank-bank secara lebih tepat, obyektif dan konsisten. Rasio-rasio EAGLES yang digunakan adalah ROA, ROE, Asset Quality, DGR, LGR, Liquidity, CAR, CCR SRQ by out interest dan SRQ by personalia.
Selain itu untuk mengukur kinerja suatu bank kita harus memperhatikan aspek-aspek berikut ini:
1.        Aspek Permodalan (Capital)
       Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI Perbandingan rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (AMTR)
2.    Aspek Kualitas Aset (Asets)
       Penilaian aset harus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
3.    Aspek Kualitas Manajemen (Management)
       Penilaian yang ketiga meliputi penilaian kualitas manajemen bank untuk menilai kualitas manajemen. Penilaian ini dapat dilihat hari kualitas manusianya dalam mengelola bank
4.    Aspek Earning
       Merupakan penilaian aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan Penilaian ini meliputi juga hal-hal seperti :
a.  Rasio laba terhadap Total Aset (ROA).
b.  dan Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO)
5.  Aspek Likuiditas (Liquidity)
       Merupakan penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank dapat diikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar semua hutangnya terutama hutang-hutang jangka pendek.

J.      Jenis transaksi

·         SPOT ( tunai)
valuta→ T + 2HK, serah terimanya nanti setelah 2 hari tapi jual belinya sekarang. Kalender untuk transaksi dinamakan tempush.
·         Before spot
a)      Value today, valuta hari ini. Maksudnya devisa diserahkan hari ini. Kenapa, karena kebutuhan impor mesti hari ini.
b)      Value tomorrow, devisa diseraahkan besok.
c)      Forward
Valuta setelah spot T+n ← (n> 2 Hk), jadi serah terima barang bisa sekarang tapi harganya setelah 2hari atau lebih dari itu.
Underlying transaction adalah kebutuhan reel. Untuk melihat perbedaan haging dan spekulasi maka harus ada underlying transaction.
d)     Swap: kombinasi antara Spot dan forward. Jual sekarang beli nanti atau beli sekarang jual nanti.

K.    Hubungan kerjasama bank devisa dengan bank luar negeri

1.      Correspondent
Memiliki hubungan kerjasama formal/langsung. Tandanya pertukaran “kontrol document”. Contoh:
a.       List of Authorized signatures, buku tanda tangn
b.      List of term & condition tarip layanan
c.       Test key arrangament, pengaman rahasia
d.      Codes cth: L/C, TT, dll
e.       Specimen surat berharga L/C, cek, draft, TC, IMO, dll
2.      Non correspondent
Tidak meiliki hubungan formal


L.     Hubungan rekening bank devisa dengan bank luar negeri
Nostro: rekeningnya benk dalam negeri di bank luar negeri dalm bentuk giro
a.       Depository correspondent meliki rekening giro
Contoh: Bank Mandiri punya nostro di USA, ketika ada nasabah importir yang melakukan transaksi, BM tinggal minta ke bank yg nostro.
b.      Nondepository correspondent  tidak memiliki rekening giro
Manfaat rekening:
a.       Transfer masuk/keluar
b.      Inkaso keluar
c.       Transaksi ekspor
d.      Transaksi impor
e.       Bayar biaya-biaya

f.       Tampung imbalan

No comments:

Post a Comment