Hubungan
ALMA & ALCO
Pengertian
ALMA
ALMA
(Asset and Liability Management) adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan melalui pengumpulan, proses, analisa, laporan,
dan menetapkan strategi terhadap asset dan liability guna mengeliminasi
risiko antara lain risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko nilai tukar dan
risiko portepel atau risiko operasional dalam menunjang pencapaian keuntungan
bank.
Pengertian
Risiko ALMA
Setiap
usaha bank pada umumnya dihadapkan pada risiko-risiko sebagai berikut:
a. Financing
risk: debitur tidak akan memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya atau lalai
membayar. Risiko kredit dapat menimbulkan risiko likuiditas.
b. Liquidity
risk: risiko bahwa bank tidak akan dapat memenuhi kewajibannya pada waktunya
atau hanya dapat memenuhi kewajibannya melalui pinjaman darurat atau menjual
aktivanya.
c. Pricing
risk: risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat bagi hasil, apakah dalam
bentuk menurunnya margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya
aktiva. Risiko ini sebagai akibat Net Interest margin (NII), atau tidak
terpenuhinya likuiditas atau terjadinya gap karena tidak tepatnya
perhitunganpricing atas assets/liabilitas.
d. Foreign
exchange risk: risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat kurs terhadap “open
position” karena adanya pergerakan kurs yang merugikan.
e. Gap
risk: risiko kerugian dari ketidakseimbangan interest rate maturity karena
adanya pergerakan yang merugikan.
f. Kontinjen
risk: risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontijen, misalnya pembukaan
L/C, bank garansi dan kontrak valuta asing berjangka.
Tujuan
ALMA
a. Pertumbuhan bank yang wajar/optimal, yaitu dengan
mempertimbangkan antara pertumbuhan asset dengan potensi modal yang akan
dimiliki
b. Pendapatan/Laba yang optimal, yaitu mengenerate
laba dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
c. Menjaga likuiditas yang memadai, yaitu
mengelola risiko likuiditas secara baik dan terkendali guna menghindari
kerugian, baik karena short likuiditas maupun biaya yang harus dipikul.
d. Membentuk cadangan-cadangan, untuk berjaga-jaga.
e. Memelihara/menjaga dana masyarakat secara profesional.
f. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pinjaman
Pentingnya
ALMA
- Deregulasi industri perbankan (domestik dan
international).
- Kondisi lingkungan, yaitu semakin tingginya
volatilitas suku bunga dan nilai tukar.
- Sikap Investor semakin kritis, yaitu
beragamnya produk2 investasi memaksa investor berkalkulasi antara return dan
risiko yang acceptable.
- Tingkat persaingan yang semakin tinggi.
- Meningkatnya kebutuhan modal, yaitu baik untuk
memenuhi ketentuan otoritas, maupun karena peningkatan bisnis bank.
Primary
Purpose of ALMA
ALM
adalah suatu strategi pengelolaan sumber dana (sources of funds)dan
penggunaan dana (uses of funds) untuk mencapai NIM (profit)
yang optimal namun dalam batas (limit) risiko yang telah
ditetapkan dalam kaitannya dengan pencapaian rencana jangka panjang.
Sementara
ALCO merupakan organisasi non formal yang mengelola kebersamaan strategi dan
pengambilan keputusan serta kebijakan dengan segala konsekuensinya dimana
setiap keputusan dan kebijakan tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh
segenap unit bisnis (operasional) dan unit lainnya yang terkait.
4
Fungsi Utama ALMA
1. Liquidity
Management
Tujuan (1) dapat memenuhi seluruh kewajiban tanpa tertunda dan tidak merugi
(without delay and without loss), (2) menjaga posisi likuiditas bank sesuai
ketentuan yang diatur oleh BI dan (3) menetapkan SR dan TR untuk menopang
likuiditas (note: umumnya internal policy).
2. Interest
Rate Management
Yaitu risiko karena posisi reviewing sensitive asset & sensitive liability
dihadapkan dengan perubahan suku bunga yang ada di pasar yang berdampak pada
penetapan Gap A/L Amount dan Interest Limit.
3. Risiko
Nilai Tukar
Yaitu risiko karena perbedaan posisi asset dan liability dalam mata uang asing
(open position) dihadapkan dengan perubahan nilai tukar yang berpengaruh pada
profitabilitas akibat adanya revaluasi P/L NOP.
4. Risiko
Portepel
Yaitu risiko karena struktur A/L tidak mendukung efisiensi operasi, seperti
komposisi asset kurang menghasilkan keuntungan, komposisi liability mengarah ke
biaya tinggi, mengarah pada risiko likiditas, risiko suku bunga dan risiko
nilai tukar.
Organisasi
ALMA
Organisasi
alma dalam satu bank terdiri dari asset liability committee (alco) atau unit
organisasi lainnya yang mempunyai hak formal yang sama dengan ALCO dan ALCO
Supported Group (ASG).
a. Anggota
ALCO terdiri dari :
1. Pimpinan
tertinggi bank (direksi)
2. Pimpinan
unit kerja operasional dan unit kerja yang mempunyai hubungan dengan tugas
alma, seperti treasury, kredit, tekhnology dan financial control
b. Anggota
ASG terdiri dari kelompok manajer profesional / analis yang secara penuh
tugasnya membantu ALCO. Banyaknya anggota ASG tergantung pada besar /kecilnya
bank dan kecanggihan infrastruktur yang ada pada bank tersebut. Namun, anggota
ASG tersebut harus mampu menangani semua tugas di bidang ALMA yang meliputi
analisis likuiditas, gap, valuta asing dan pricing.
c. Peran
masing-masing posisi adalah:
1. Direksi
mempunyai peran menelaah / mengesahkan kebijakan dan membuat keputusan akhir
2. ALCO
mempunyai peran membuat kebijakan ALMA, mengambil posisi dan membuat keputusan
ALMA
3. ALCO
Supported Group mempunyai peran membantu ALCO, menyusun analisis, merekomendasi
policy dan pricing dan memantau hasil pelaksanaan.
4. Departemen
trerasury mempunyai peran melaksanakan keputusan ALCO dan mengelola posisi
5. Departemen
lini lainnya :
- Cabang
mempunyai peran mengelola dan memantau resiko kredit
- Unit
kerja pemberi kredit berperan mengelola hubungan dengan nasabah
- Unit
kerja international berperan melaksanakan keputusan ALCO
6. Departemen
Penunjang
- Riset
dan perencanaan berperan membantu mengumpulkan data
- Hukum
berperan memeriksa semua bantuan yang diperlukan
d. Tanggung
jawab ALCO dan ASG terdiri dari :
- Tanggung
jawab ALCO adalah menetapkan tujuan membuat keputusan ALMA, memantau kegiatan dan menelaah hasil pelaksanaan
kebijakan ALMA
- Tanggung
jawab ASG adalah mengumpulkan data internal dan eksternal, menyusun analisis,
mengembangkan strategi dan skenario, membuat laporan, mengajukan saran-saran
untuk rapat ALCO, dan memantau hasil pelaksanaannya.
Fungsi
dan Tugas ALCO
1. Membantu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Menentukan
kebijakan pengerahan dan pengalokasian dana
3. Memperkirakan
target dan kebutuhan kredit dan sumber-sumber dana
4. Mengevaluasi
kewajiban-kewajiban bank
5. Menetapkan
strategi dan menentukan tingkat bunga kredit dan deposit
6. Memantau
laba bank yang telah dicapai
7. Membuat
kebijakan dan memonitor posisi likuiditas
8. Membuat
kebijakan dan memantau posisi modal bank
No comments:
Post a Comment