Wednesday 25 December 2013

SLEEPING QUINT

Ini legenda tentang asal muasal panggilan SLEEPING QUINT. Kisah ini dimulai dengan hamilnya seorang ibu. Sebutlah ia sebagai IBUNDA SLEEPING QUINT. Ibundanya, ingin sekali mempunyai seorang anak yang pendiam, tidak begitu merepotkan, dsb. Keinginan itu pun terkabul. Allah memberinya anak yang sangat imut-imut bgt, selain itu ia pun tidak begitu merepotkan. Hal ini terbukti. Sejak bayi Si SLEEPING QUINT jarang sekali menangis. Ia hanya menangis jika ingin menyusu, BAB serta BAK. Selain waktu-waktu itu, ia tidur nyenyak diperaduannya. Sampai-sampai para tetangganya pada bingung ketika mBayi (istilah untuk melihat orang yang baru melahirkan serta bayi nya, apakah selamat, dsb). Kata nya kaya ga da bayi, padahal Sang ibunda, yang tadi nya perut nya besar waktu hamil, sudah kempis. Yang berarti bahwa berita lahirnya seorang bayi dari rumah tersebut tidak lah salah. Terang saja setelah dikomfirmasi juga memang tidak lah salah. Sang Bayi mungil, sedang tertidur sambil ngebuat peta. Walaupun masih kecil dia dah berbakat untuk masuk jurusan geografi, terutama pengindraan jauh.
Tetangga         : Bukannya baru melahirkan? Orang baru satu minggu melahirkan, ko sudah kerja seperti biasa? Memang anak mu tak menangis ta? Kamu tinggal?
Ibunda             : Alkhamdulillah ni Yu, aku dianugerahi anak yang baik. Tak merepotkan seperti bayi kebanyakan. Dia sedang tidur.
Tetangga         : Aduh bahagia nya ya kamu ini, punya anak kecil kaya tak punya anak kecil.
(Itu lah kebanggaan para ibu-ibu akan kebiasaan sleeping quint, yang tidak biasa.)
                        Waktu pun berjalan sleeping quint pun tumbuh dewasa. Kini ia sudah tamat SMA. Masa-masa sekolah ia lewati dengan sukses. Meskipun hari-hari nya lebih banyak ia isi dengan tidur di kelas.waktu awal-awal masuk kelas biasa nya guru nya akan marah-marah dan menegur dia. Tapi itu tidak akan berlangsung lagi setelah ulangan. Karena biar pun ia kerjaan nya tidur di kelas, tapi kalau ditanya ia bisa. Ulangan pun sering dapat nilai sempurna. Juara kelas pun tak pernah absent ia sambet. Jadi lama-lama malas juga guru nya ngebilangin nya. Orang UAS aja dia tinggal tidur. Emang si, dia ga sejenius atau pun sepandai anak-anak yang pandai bin jenius. Lha wong juara umum aja dia ga pernah dapet. Tapi bodo juga ngga. Sebenar nya nama nya bagus “MUHJATUL QOLBI”. Dipanggil nya saat-saat sekolah, malah “MANGGA”. Ini terjadi gara-gara waktu guru nya ngejelasin tentang perkembangbiakan tumbuhan. Baik secara vegetatif maupun generatif guru nya ngasih contoh nya Mangga. Dasar dia yang lagi pengin Mangga, and kalua bisa gratis langsung ja nylemong “ Siapa yang punya Mangga di rumah? Aku minta?” Tanpa malu. Padahal tadi waktu dijelasin ma guru nya ia tidur. Denger kata Mangga ja dia bangun.
            Sejak itu ma teman-teman sekolah nya ia dipanggil Mangga. Nama itu selain didedikasikan untuk mengenang dan memperingati hari tersebut, juga digunakan sebagai jurus ampuh untuk ngebangunin dia kalo tidur di kelas.
            Selesai SMA dia ga langsun ngelanjutin ke perguruan tinggi. Maklum dia lulus dengan nilai ga jelek atau pun ga bagus-bagus amat. Selain itu orang tua nya juga ga punya uang untuk ngebiayain dia kuliah. Akhirnya dia mutusin untuk jadi relawan di PMI. Kebetulan pula pas dia mau masuk di PMI. PMI lagi mengadakan open recruitment untuk jadi KSR (Korp Suka Rela) untuk menangani program Siaga Bencana yang diadakan PMI Pusat bekerja sama dengan German Red Cross, dengan daerah program Cilacap and Kebumen. Karena domisili di Cilacap, maka ia gabung dengan PMI cabang Cilacap. Semuanya pun berjalan dengan lancar, ia pun diterima dengan baik. Sebagai anggaota termuda, and terbaru maka ia harus banyak belajar kepada para senior yang sudah malang melintang di dunia kePMIan.
            Karier nya atas nama kemanusiaan di bawah bendera palang merah dan bulan sabit merah pun dimulai. Agenda pertama nya ialah mengikuti program pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat. Acara pun berjalan lancer. Dari awal sampai selesai gad a masalah. Tapi ada satu hal yang terasa janggal pada komunitas baru tersebut. Ada anak yang kerjaan nya tidur. Hal itu tentu ga biasa bagi mereka. Sehingga upaya untuk ngebuat nich anak ga tidurpun dilakukan. Mulai dari ice breaking, mpe nich anak cewe yang ga pernah mau duduk di depan di suruh duduk di depan. Ga mau duduk deket cowo, ditaruh di antara cowo duduk nya. Bahkan mpe ditaruh di deket bule (ceilee,…), juga ga ngaruh. Tetep ja dia tidur tanpa malu. Cos di situ emang ada dua orang bule, perwakilan langsung dari German Red Cross. Ya tentu saja usia mereka masih muda, orang baru lulus sederajat SMA, kalo di Indonesia. Mereka lagi ngejalanin wajib militer. Tapi di German wajib militer nya ada dua pilhan. Satu terjun di dunia militer sungguhan selama satu tahun. Yang ke dua masuk ke lembaga kemanusiaan, and ditugasin di luar negeri selama satu tahun juga. Mereka milih gabung di German Red Cross and tinggal di Indonesia selama setahun. Tetapi satu tahun tersebut dibagi dua juga, kan wilayah proyeknya ada dua. Setengah tahun di Cilacap and setengah tahun nya lagi di Kebumen.  Dua anak ini gentian satu di Cilacap, satu nya lagi di Kebumen, begitu sebaliknya. Yang mengherankan lagi,  di acara tersebut, dihadiri para petinggi PMI mulai dari Pusat mpe Cabang. Tetapi dia tetep ja tidur dengan santainya. Bahkan ketika ngetik bikin laporan, ngerjain tugas dari para pembimbing ia pun masih sempat-sempat nya tidur. Sampai ga sadar ditinggal ma teman-teman nya. Dia bangun sudah ga ada orang di situ.
( waktu ngetik,…..)
Mangga           : ( laptop nyala, di kebagian ngetik, temannya yang lain ngedikte) Tik, tik, tik,……….
Teman I           : (ga sadar Mangga dah mulai tidur,…) Yang merasa materi hari ini sangat sulit ada tiga orang, yang merasa sulit ada sepuluh orang, yang merasa mudah ada lima belas orang, dan yang merasa sangat mudah ada dua orang,………. ( karena ga terdengar bunyi tuts keyboard ditekan ia pun mulai curiga,……. Lalu nengok kea rah Mangga, sambil komentar) Wahh, ni anak kebangetan sekali, ngetik aja mpe tidur,…….
Teman II         : Kita tinggalin aja yuch,……….
(Teman-teman mua yang ada di situ tentu setuju mua. Dan ia pun ditinggalkan. Bangun-bangun sudah ga ada orang, yang lain pada ngerjain tugas di ruang sebelah. Sedang dia Cuma ditemani ma leptop yang masih menyala,………)
            Sampailah kepada malam terakhir acara pelatihan tersebut. Selain diisi dengan maaf-memaafkan, dagelan, dan berbagai hiburan lainnya. Acara tersebut juga dijadikan sebagai malam nominasi, penganugerahan untuk berbagai katagori yang telah ditetapkan. Dari yang paling rajin ncatat, mpe yang kerjaan nya molor dikasih hadiah. Siapa lagi kalau bukan dia, yang dapat anugerah sebagai SLEEPING QUINT, lha wong yang kerjaannya tidur di kelas maupun di luar kelas kan cuma dia.
Moderator I     : Teman-teman semua, setelah kita melewati berbagai rangkaian acara selama satu minggu ini, tiba lah saat nya pada malam puncak acara, yaitu malam penganugrahan.
Moderator II   : Anugerah pertama diberikan kepada SLEEPING QUINT. Tentu seperti yang teman-teman sudah kira, peraih anugerah ini tidak salah lagi adalah,….. Mangga,……. Kepada Bapak Hartono selaku wakil dari ketua PMI cabang Cilacap kami persilahkan untuk memberikan kenangan kecil yang telah kami siapkan,…….
(diikuti dengan tepuk tangan teman-teman semua yang hadir, ia pun maju dengan muka tertunduk)
            Inilah legenda SLEEPING QUINT yang semoga saja memberikan sedikit hiburan kepada pembaca sekalian.
            Di akhir kisah, diberitakan bahwa, walaupun kebiasaan tidurnya sudah sering mempermalukan nya di depan umum. Tapi karena sudah  akut, maka ia tak dapat meninggalkan nya pula. Serta masih berjalan hingga sekarang, tak kenal tempat maupun waktu.


CERITA INI HANYA FIKTIK BELAKA, MOHON MAAF, JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN KEJADIAN, SEMUANYA HANYA SEBATAS KEBETULAN SEMATA

No comments:

Post a Comment