Wednesday 25 December 2013

cerita lucu

                                                 Persaingan ketat

Seorang pedagang ritel terhentak sewaktu pesaing di sebelah kiri tokonya memajang spanduk besar bertuliskan” “Penawaran Terbaik”.

Kepanikannya makin bertambah ketika tak lama berselang ia melihat pesaing lain pindah ke sebalah kanan tokonya. Pendatang baru ini bahkan memasang jurus promosi yang lebih mengganggu; “Harga Paling Murah”.
Terdorong oleh rasa takut bakal terlempar dari kompetisi bisnis, ia mencari akal agar bisa keluar dari situasi yang paling sulit.
Akhirnya muncullah ide di benaknya.
Esok harinya, sang pedagang dengan bangga menggantung papan reklame besar tepat di atas pintu tokonya; bunyinya: “Gerbang Masuk Utama”.



                                              Definisi konsultan
Suatu hari di sebuah resto,
Seorang lelaki berpakaian perlente masuk dan memesan minuman.
Tertarik pada sosok keren tersebut, seorang pelayan resto bertanya:
nPelayan: “Apa pekerjaan Anda?”
nLelaki: “Saya konsultan bisnis”, jawab lelaki itu.
nPelayan: “Wah hebat. Tapi apa sih sebenarnya yang dikerjakan konsultan?”
nLelaki: “Oh, pada prinsipnya konsultan itu adalah seorang logic thinker”.
nPelayan: “Maksudnya?”
nLelaki: “Wah susah menerangkannya, soalnya ini memang bukan pekerjaan yang lazim. Tapi saya akan kasih Anda contoh praktis biar jelas. Sekarang anggap saja saya konsultan bisnis Anda, Oke?”

nPelayan: “Oke!”
nLelaki: “Begini, pertama-tama perlu ingin tahu, apakah Anda punya aquarium?”
nPelayan: “Ya, saya punya aquarium besar di rumah”.
nLelaki: “Nah, kalau punya aquarium logikanya Anda punya ikan, ‘kan?”
nPelayan: “Pasti, Saya punya berbagai jenis ikan”.
nLelaki: “Kalau punya ikan, logikanya Anda itu sayang binatang.”
nPelayan: “Benar, Saya sangat sayang pada binatang”.
nLelaki: “Kalau pada binatang saja Anda sayangapalagi pada anak Anda! Anda pasti sangat menyayangi anak Anda!”

nPelayan: “Betul sekali. Saya mencintai anak Saya lebihdari pada ikan!”
nLelaki: “Nah, logikanya, jika punya anak pasti punya isteri”.
nPelayan: “Anda koq tahu? Saya memang punya isteri yang cantik jelita”.
nLelaki: “Tentu saja Saya tahu, itu semua logika saja. Sekarang kesimpulannya, jika Anda punya isteri dan anak, Anda tidak impoten, betul?”
nPelayan: “Seratus persen betul, Saya tidak impoten!”
nLelaki: “Nah, begitu kira-kira logic thinker itu”.
nPelayan: “Oh, jadi begitu? Saya mengerti sekarang”.
Setelah usai Konsultan pun pergi,
sesaat kemudian teman si pelayan mendekat dan bertanya:
 nTeman: “Kamu tadi koq asyik sekali. Ngobrol tentang apa?”
nPelayan: “Tadi itu seorang konsultan. Saya diajari bahwa pekerjaan konsultan itu logic thinker”.
nTeman: “Apa itu logic thinker ?”.
nPelayan: “Wah susah dijelaskan, soalnya bukan pekerjaan yang lazim. Saya kasih contoh praktisnya saja, ya. Begini lho, pertama-tama saya perlu bertanya dahulu, kamu punya aquarium ‘nggak?”
nTeman: “Enggak punya tuh!”
nPelayan: “Oookalau begitu, kesimpulannya, kamu itu impoten!

No comments:

Post a Comment