SLOGAN BULAN MADU
Alkisah ada tiga perempuan
bersaudara –sebut saja mereka Vina, Vena, dan Vona– yang dinikahkan secara
berbarengan oleh orangtua mereka. Setelah menikah, ketiganya langsung pergi
berbulan madu. Vina pergi ke Puncak Bogor, Vena pergi ke Selecta Malang, dan si
bungsi pergi ke Sangkeh Bali.
Namanya juga sayang
anak, kedua orangtua mereka minta dikabari tentang segala hal yang terjadi
selama honeymoon. Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat SMS.
Tapi, agar pesan yang dikirim singkat dan tidak vulgar, mereka disarankan
memakai kode berupa slogan-slogan dalam iklan.
Tiga hari
setelah kepergian anak-anak mereka berbulan madu, diterimalah SMS dari Vina di
Puncak Bogor .
Isinya cukup singkat: Standard Chartered.
Setelah membuka SMS tersebut, mereka mencari iklan Standard Chartered di koran;
dan tampak iklan berbunyi, Besar, kuat, dan
bersahabat. Maka tersenyumlah kedua orangtua itu.
Hari ke-4 datang SMS kedua… rupanya dari Vena di
Selecta Malang. Pesannya sangat pendek: Susu Bendera Cokelat. Dengan tergesa-gesa kedua orangtua itu
mencari majalah yang memuat slogan Susu Bendera Cokelat. Ternyata iklan itu
bertuliskan kalimat, Nikmatnya sampai tetes terakhir. Keduanya pun tersenyum bahagia sambil tertawa
kecil.
Hari ke-5 tidak ada SMS yang datang. Esoknya juga
ditunggu-tunggu tidak ada berita. Hari ke-7 begitu pula, tidak ada kabar dari
si bungsu Vona yang berbulan madu di Sangkeh Bali.
Memasuki hari ke-8, akhirnya kedua orangtua itu
menerima SMS dari Vona. Isinya singkat: Cathay Pasific. Penasaran, mereka segera mencari iklan
penerbangan Cathay Pasific yang ada di koran, dan dijumpailah iklan dengan
tulisan besar: 7x seminggu, 3x sehari, 5 jam nonstop.
ICEBERG, SPIELBERG, CARLSBERG
Suatu malam di Maerika, seorang pria China masuk ke sebuah bar dan melihat
sutradara kondang Steven Spielberg. Dengan hati gembira, dia bergegas
menghampiri untuk minta tanda tangan.
Sayang, bukan tanda tangan yang didapat, Spielberg
malah menamparnya dan berkata, “Kalian orang Chinese mengebom Pearl Harbour,
enyah dari sini.” Spontan pria China
menjawab, “Bukan Chinese yang mengebom Pearl Harbour ,
tapi Japanese”.
“Chinese, Japanese, Taiwanese, kalian semua sama
saja,” ujar Speilberg. Merasa
dongkol atas perlakuan tadi, dia balas menampar Spielberg dan berseru, ”Kamu
yang menenggelamkan Titanic, kakek moyang saya ada di kapal itu!”
Terkejut, Spielberg menjawab, ”Iceberg (gunung es)
yang menenggelamkan itu, bukan saya!”. Pria China itu lalu berkata dengan
kalem, ”Iceberg, Pielberg, Carlsberg, kalian semua sama saja.... ”
BAGUS UNTUK BISNIS
Seorang
marketer mengajak pelanggannya berkunjung ke pabrik yang memproduksi berbagai
benda yang terbuat dari lateks (getah pohon karet). Di perhentian pertama, dia
memperlihatkan mesin pembuat dot bayi. Mesin itu sangat berisik, ”Hiss... pop,
hiss... pop, hiss... pop.”
”Suara mendesis tadi adalah karet yang sedang
masuk ke dalam cetakkan,” jelas sang marketer. ”Sedangkan suara letusan (pop)
tadi adalah jarum yang membuat lubang di ujung dot.”
Kemudian, mereka beranjak ke bagian pabrik yang
memproduksi kondom. Mesinnya juga berisik: ”Hiss... hiss... hiss...hiss-pop!”.
”Tunggu!” kata si pelanggan; ”Kenapa ada suara letusan juga di sini?”. ”Oh,
sama dengan mesin dot bayi,” ungkap marketer. ”Mesin ini juga membuat lubang di
setiap kondom keempat.”.
”Wah, itu tidak bagus untuk pabrik kondom Anda!”;
”Memang, tapi itu bagus untuk bisnis dot bayi!”
No comments:
Post a Comment