Hari ini ROHIS
mengadakan acara khusus, pelatihan jurnalistik bareng-bareng ma anak-anak ROHIS
lain sekabupaten Banyumas. Acara dimulai pukul 08.00 am tepat. Sebagai anggota
ROHIS sekaligus merangkap sebagai panitia acara Sari berusaha untuk datang
lebih awal. Biar hari itu adalah hari minggu and anak-anak yang lain kebanyakan
pada santai-santai ja di rumah. Perjalanan ia ke sekolah adalah satu jam
perjalanan naik sepeda. Dia bangun pagi-pagi sekali, biar bisa tepat waktu.
Jam tujuh dia
sudah siap untuk tancap gas. Sayang, kenyataan berkata lain, sepedanya yang
paling setia menemani sejak SMP hari itu mogok, bannya kempes, dah dipompa
berkali-kali masih kempes juga. Ternyata setelah disimpulkan, bannya bocor. Dia
bingung, bocor ko’ pagi-pagi, ya belum ada bengkel yang buka lah. Trus dia
putuskan untuk meminjam sepeda motor ke para tetangganya atau minta dianterin
gitu. Tapi sayang usahanya itu sama sekali tidak berhasil. Ga ada sepeda motor
yang bisa dipinjam, karena pada mau dipakai. Tidak pula ada yang bisa
nganterin, sudah pada siap-siap untuk pergi ke acara yang sudah diplaningkannya
masing-masing.
Akhirnya ia
putuskan untuk naik koprades mpe Kroya. Rencananya dari Kroya trus dilanjutkan
dengan naik kol, mpe Sumpiuh. Turun tepat di pinggir jalan raya yang berada di
depan sekolahnya. Apa mau dikata, namanya juga di desa. Nungguin koprades mpe
bongkotan, mpe ngoyot, tapi ga mpe njamur. Kan mata hari bersinar dengan terangnya,
bahkan mpe memanggang dia. Lha wong ngetemnya ga strategis banget si milihnya.
Milihnya ya dipinggir jalan, yang ga da pohonnya gitu. Lama ditunggu, ga
datang-datang juga yang ditungguin. Hingga akhirnya setelah ia nunggu kurang
lebih satu jam, terlihatlah batang hidungnya. Koprades warna kuning, yang akan
menghantarkannya ke Kroya. Perjalanan di dari perempatan Mbodo, tempat ia
ngetem mpe perempatan Air Mancur Kroya adalah setengah jaman. Maklum, biarpun
deket, perjalanan jadi lama, kan
naik koprades, yang jalannya lengget, kaya ulet keket, yang lagi uget-uget.
Mpe di Kroya ia
jalan tu, nyari kol yang akan nganterin dia ke sumpiuh. Ya, sekitar sepuluh
menit perjalanan lah. Lha wong jalannya sambil lari-lari gede. Sampai-sampai
orang yang dilaluinya pada nglihatin. Gimana ga nglihtin, orang larinya, bikin
gempa. Kan beratnya sudah enam puluh kilo
kurang satu kilo dengan tinggi badan seratus lima puluh senti meter kurang satu senti.
Sungguh cukup proporsional, untuk menyita perhatian kan ? Apa lagi ditambah dengan gaya larinya. Dia lari
pake gaya penguin, gaya
yang secara professional, merupakan gaya
yang paling ia kuasai. Setelah lari selama kurang lebih sepuluh menit yang
ngebuat dia cukup ngos-ngosan and banjir keringat ( ceilee,… ) akhirnya dia
berhasil sampai ke tempat kol-kol tersebut pada ngetem. Dan ia pun naik.
Ga seperti
biasanya, di terminal Kroya yang biasanya ngetem bermenit-menit, untuk jurusan
ke Sumpiuh, Gombong, Kebumen, ni cepat sekali lho, begitu dia naik kol langsung
jalan. Di jalan ia di sms trus ma teman-temannya. Katanya, ga bertanggung
jawablah, ga konsekuenlah, dst. Dia hanya diam ga ngebales. Bukan karena males
ngebalesin atao gimana, tapi emang dia lagi ga punya pulsa. Akhirnya, setelah
sekitar dua puluh menit ia terkung-kung bareng ma berbagai jenis sayuran and
kewan, ia bisa keluar. Namanya juga angkotnya para pedagang, yang naik ja
bapak-bapak ma ibu-ibu mua. Di angkot tersebut, selain ia tersiksa oleh bau-bau
yang sangat menyengat, kaya bau brambang, bawang, pete, jengkol, ayam, bebek,
ampe apison, minyak kayu putih, rokok,dst,… Ia juga teraniaya, karena ga bisa
ngegunain haknya sebagai pelajar. Dia harus bayar tariff ( double ff, biar
tambah faseh) orang pasar. Dari Kroya ke depan sekolahnya, yang biasanya seribu
rupiah, harus ia bayar empat ribu rupiah.
Turun dari kol
ia langsung lari-lari kecil, gaya
khas penguin, nyari tempat para panitia yang ga tugas pada ngumpul. Sampai di
ruang tersebut, ia langsung nyari ketua ROHISnya, yang sekaligus merangkap
sebagai panitia.
Sari : ( langsung
duduk bersimpuh ) Mas Ain, ( nama ketua ROHISnya ), Na2S minta maaf ya,… ( nama
panggilannya kalo di sekolah Na2S) Sungguh aku ga sengaja untuk telat, aku dah
berusaha,…. Tgapi gimana lagi, lha wong sepeda ku bocor, nyari pinjaman sepeda
ataupun motor ke tetangga ga ada, semuanya pada mau dipakai buat keperluannya
sendiri-sendiri,……. Ya aku jadinya ngekol,….. eh, malah nunggu kol nya mpe
sejaman lebih,…. Belum aku berangkatnya lewat Kroya, kan muter dulu,……….. (tanpa diminta,
menjelaskan alasannya, mengapa terlambat, paling tidak biar ga dimarahi, karena
dianggap tidak bertanggung jawab atau sebagainya, biar harga dirinya ga jatuh
gitu)
Ain : Iyaa, kita
maafkan ko, ga usah pakai bersimpuh gitu, ntar dikiranya kita pada jahat lagi
ma kamu, nyuruh bersimpuh segala,…….
Sari : Mas Ain, Na2S
serius nich,………. Aku bersimpuh kan
karena kecapean bis lari-lari dari depan,…….
Adi : (dari tadi Cuma
diem, tiba-tiba motong) Udaah,…… Ma kita semua udah dimaafin ko,…… Ya kan temen-temen?,………
Sari : (ngga nggubris
perkataan Adi) Mas Ain, serius nich, Na2S kan Cuma TELAT DUA JAM, jangan dilaporin ke
Bu Jubaidah ya ( Bu Jubaidah adalah nama Pembina ROHIS mereka)
Ain : (dengan
bijaknya) Iya, bener, ga papa ko,……… orang cuma TELAT DUA JAM, acara sesen
pertama juga bentar lagi selesai,…… kamu kan
masih bisa beres-beres untuk nyiapin sesen dua,………
Adi : (tanpa diminta,
nyeletuk lagi) Iyaa, ga papa kali, orang Cuma TELAT DUA JAM, kalau TELAT DUA
BULAN lha baru,….
Sari (dengan
sewotnya) Ya ga mungkin lah aku TELAT DUA BULAN, orang dari rumah ku ke sini
kan kalau naik sepeda, satu jam perjalanan, naik motor lha, cuma setengah jam
perjalanan,……… kamu ini ko jenius bgt si,……..
Adi : (dalam hati)
Ini anak terlalu jenius pa yach,……….. ^_^ (yang lain pada ketawa, Na2S cuma
bingung) tuing, tuing,………. ^-^
CERITA INI HANYA FIKTIK
BELAKA, MOHON MAAF, JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN KEJADIAN, SEMUANYA HANYA
SEBATAS KEBETULAN SEMATA
No comments:
Post a Comment